Konflik didefinisikan sebagai sebuah situasi dimana terjadi pertentangan antara 2 (dua) orang atau lebih yang tidak dapat disatukan karena adanya perbedaan kepentingan dan kedua belah pihak cenderung mempertahankan kepentingan tersebut.
Conflict ..."The interaction of interdependent people who perceive opposition of goals, aim, and values, and who see the other party asa potentially interfering with realization of these goals." (Puttman and Poole, 1987 : 552)
Bila melihat penyebabnya, konflik dapat terjadi karena: Pertama, Perbedaan kebutuhan. Kedua, perbedaan persepsi. Ketiga, perbedaan budaya. Keempat, kesenjangan sosial. Kelima, kesenjangan ekonomi. Keenam, persaingan tidak sehat.
Adapun hubungan konflik dengan komunikasi adalah sebagai suatu yang mengadakan dan meniadakan. Lewat interaksi dan komunikasi, konflik muncul. Namun tak hanya itu, lewat komunikasi, konflik ditangani secara produktif dan konstruktif atau sebaliknya, penanganan konflik menimbulkan konflik atau masalah yang baru.
Bila melihat tingkatannya, konflik yang terjadi di suatu perkumpulan atau organisasi terdiri dari:
konflik antarindividu (interpersonal conflict)konflik di dalam kelompok (intergroup conflict)konflik antarkelompok (interorganizational conflict)
Tipe konflik pun berbeda-beda. Kategorinya adalah sebagai berikut:
Task Conflict (konflik tugas). Ketidaksesuaian peran yang dilakukan dengan status ataui latar belakang. Termasuk konflik produktif.Interpersonal Conflict (konflik antarpersonal). Gangguan hubungan antarindividu di dalam organisasi karena ada ketidaksepakatan antara mereka terhadap kebutuhan dan keinginan personal yang seharusnya diakomodir organisasi.Procedural Conflict (konflik prosedural). Terjadi bila anggota kelompok tidak sepakat mengenai prosedur yang mengatur bagaimana kelompok mencapai tujuan organisasi.
Tentunya suatu konflik itu tidak serta merta muncul. Ada tahapan-tahapan dalam terjadinya konflik. Fase atau tahapan konflik itu adalah seperti berikut:
Laten Conflict. Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya konflik muncul di dalam organisasi. Bentuk dasarnya seperti: persaingan, konflik perasaan, dsb.Perceived Conflict. Salah satu pihak memandang pihak lain seperti akan menghambat atau mengancam pencapaian tujuannya. Bisa timbul dari salah pengertian atau kurang pengertian.Felt Conflict. Konflik tidak hanya dipandang ada, tetapi sudah mulai dirasakan dan dikenali.Manifest Conflict. Konflik sudah muncul dalam berbagai tindakan nyata seperti : pertentangan, sabotase, agresi terbuka, konfrontasi, kinerja rendah, dsb.Conflict Resolutions. Konflik ditekan atau diselesaikan dengan berbagai cara atau pendekatan. Tentu tahapan ini tidak mesti selalu dilakukan setelah konflik telah termanifestasi, tetapi tahapan ini harus dilakukan sedini mungkin bila telah "tercium" indikasi timbulnya konflik.
Conflict Aftermath. Tahap penyelesaian konflik.
Selain itu, konflik pun dapat disusun strateginya dalam strategi manajemem konflik organisasi. Dalam hal ini konflik dapat dibagi menjadi:
Konflik fungsional. Konflik yang berdampak positif dan menguntungkan bagi efektivitas organisasi.Konflik disfungsional. Konflik yang berdampak negatif dan destruktif terhadap efektivitas organisasi.
Tiga asumsi penyelesaian konflik terdiri dari: kalah-kalah, menang-kalah, menang-menang. Strategi dalam manajemen konflik ini dapat berupa"
Kompetisi: asertif dan tidak kooperatif; berusaha capai tujuan dengan korbankan orang lain; gunakan kuasa untuk capai kemenangan.
Akomodasi: kooperatif; korbankan kepentingan sendiri.
Menghindar: asertif dan tidak kooperatif; tidak menjawab permasalahan; menarik diri.
Kolaborasi: asertif dan juga kooperatif; berupaya puaskan kedua belah pihak; mengidentifikasi kebutuhan kedua belah pihak; negoisasi untuk temukan jawaban kreatif.
Kompromi: antara asertif dan kooperatif; temukan jawaban yang dapat diterima semua pihak.(Suatu Komunikasi Organisasi)