Selompok Teratai Juara Lomba Kadarkum Tingkat Jakut Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Utara, Ciptono menyatakan dengan adanya lomba keluarga sadar hukum (kadarkum) dapat memantapkan kesadaran dan ketaatan hukum bagi masyarakat Jakarta Utara. Hal itu diungkapkannya ketika menghadiri pembukaan lomba kadarkum tingkat kota administrasi Jakarta Utara di Ruang Bahari, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (11/08). "Kita semua menginginkan kota Jakarta selalu dalam kondisi yang aman terkendali. Oleh karenanya, semua unsur dan masyarakat harus berperan aktif menjaga stabilitas keamanan wilayah," harap Ciptono. Sedangkan peserta lomba kadarkum terdiri dari 6 kelompok yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan yakni Kecamatan Penjaringan (Tulip), Pademangan (Sakura), Tanjung Priok (Melati), Kelapa Gading (Seroja), Koja (Mawar) dan Cilincing (Teratai). Dimana satu kelompoknya terdiri dari 10 orang. Berbagai pertanyaan yang mencakup peraturan hukum menjadi pointer utama yang dilemparkan para dewan juri kepada peserta lomba kadarkum. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Utara, Laksmi Karuni Kartikawati selaku Ketua Penyelenggara Lomba Kadarkum tingkat Jakarta Utara menjelaskan, kadarkum adalah suatu wadah yang bisa meningkatkan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia. "Wawasan seputar tata tertib hukum harus dikuasai oleh para peserta supaya bisa menjadi juara lomba kadarkum tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara dan melaju ke tingkat Provinsi DKI Jakarta bahkan berpeluang melangkah ke tingkat Nasional," ungkap Laksmi Karuni Kartikawati. Berikut hasil lomba kadarkum tingkat kota administrasi Jakarta Utara, Juara I diraih oleh Kelompok Teratai dari Kecamatan Cilincing dan berhak mewakili Jakarta Utara untuk mengikuti lomba kadarkum tingkat Provinsi DKI Jakarta. Kemudian Juara II diraih oleh Kelompok Melati, Juara III (Klpk Seroja), Juara IV (Klpk Tulip), Juara V (Klpk Mawar) dan Juara VI (Klpk Sakura).
Wilayah DKI Jakarta Target Utama Aksi Terorisme Jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadiri rapat koordinasi peningkatan kewaspadaan dini masyarakat bagi aparat TNI, Polri dan Sipil serta masyarakat di wilayah DKI Jakarta. "Seluruh masyarakat dapat berperan aktif dan peduli terhadap lingkungan sekitar dalam mendukung upaya pencegahan berkembangnya aksi terorisme," jelas Mardiyanto, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ketika membuka rakor peningkatan kewaspadaan dini masyarakat di Balai Samudra Kelapa Gading, Selasa (11/08). Ia menghimbau kepada aparat Pemda agar aktif secara sinergi dengan seluruh komponen keamanan guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya aksi terorisme di wilayah masing-masing. "Rakor kali ini diharapkan dapat membahas langkah-langkah jitu dalam mengambil kebijakan perihal upaya penanggulangan terorisme," harap Mendagri. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyatakan, sejak tahun 2000 hingga 2009 tercatat ada 14 aksi teroris yang mengancam stabilitas keamanan negara. "Kami menemukan indikasi bahwa wilayah DKI Jakarta adalah sasaran kuat dari teroris," ujarnya. Sejumlah agenda penting akan digelar di wilayah DKI Jakarta seperti pelantikan anggota legislatif, Presiden RI dan Wakil Presiden terpilih yang direncanakan akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang. "Kewaspadaan harus lebih ditingkatkan lagi," tegasnya. Bahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan lebih selektif dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan identitas lainnya untuk mencegah masuknya sekelompok orang yang mengancam keamanan negara. "Satu orang hanya memiliki satu nomor induk penduduk yang tercantum di KTP dan petugas layanan kependudukan akan lebih memperketat proses pengajuan pembuatan KTP baru dan lainnya," ungkap Fauzi Bowo. Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono juga akan berkoordinasi dengan aparat terkait lainnya untuk menjaga keamanan lingkungan terkait dengan maraknya aksi teroris di wilayah DKI Jakarta. "Perangkat RT/RW hingga ke tingkat kota harus lebih mewaspadai berbagai bentuk perilaku yang dianggap mencurigakan dan membahayakan lingkungan sekitar. Apabila ditemukan sesuatu yang mencurigakan langsung laporkan ke petugas setempat untuk segera ditindak lanjuti," tegas Walikota. Menanggapi hal itu, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Jakarta Utara, Imam Supardi mengaku akan lebih meningkatkan peran aktif masyarakat sejak dini untuk menghadapi berbagai ancaman yang bisa meruntuhkan keamanan wilayah. "Di Jakut ada 150 anggota yang tergabung dalam forum ini dan tersebar di 6 kecamatan," tuturnya. Seluruh lurah, camat se DKI Jakarta, jajaran Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan unit terkait lainnya turut menghadiri rapat koordinasi peningkatan kewaspadaan dini masyarakat. |