Ribuan karyawan Pt UEI demo

Ribuan Karyawan Demo, Upah Makan dan Transport Rp 2.700

Sedikitnya 1.000 karyawan PT Uni Enlarge Industrie (UEI) menggelar unjuk rasa di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Rabu (1/7) pagi. Di area pabrik garmen itu mereka menuntut kesejahteraan upah uang makan dan transport yang dianggap tidak laik.

Aksi karyawan dan pekerja kontrak itu menggelar sejumblah spanduk bernada protes. Di antaranya, 'Gaji Kami Jangan Ditunda-tunda, Naikkan Uang Makan dan Transpor Karyawan'.

Ny. Marsiyah (30), salah seorang karyawan mengatakan, pihak perusahaan harus bertanggung jawab memberikan kesejahteraan kepada karyawan, karena selama ini gaji selalu telat diberikan. Bahkan, katanya, uang makan dan transport mereka sangat jauh dari layak.
"Uang makan hanya sebesar Rp1.200/ hari dan uang transport Rp1.500/hari.Bayangkan saja mas, dengan uang makan sebesar itu bisa makan apa kami. Inilah kenyataan pahit yang kami alami selama ini. Semua kebijakan di sini dikuasai manajemen tanpa kompromi dengan karyawan," keluhnya.
"Kalau perusahaan tidak mau meningkatkan kesejahteraan pekerjanya biar mereka sendiri saja yang bekerja, jangan menerima karyawan. Kalau begini terus menerus, tentunya kehidupan karyawan seperti kami tak pernah tercukupi," tambah wanita yang sudah 9 tahun bekerja.

Koordinator Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Doni membenarkan keluhan pekerja tersebut. Itulah yang memicu karyawan berdemo, menuntut perusahaan membayar gaji tepat waktu, memberikan uang makan dan transport yang sesuai, jamsostek, cuti, dan ganti hari.
Selain itu, dikatakannya, karyawan kontrak juga sebaiknya diangkat menjadi karyawan tetap jika masa kerja sudah cukup lama, diberikan uang penghargaan bagi karyawan yang mengundurkan diri, dan keselamatan kerja.
"Dengan aksi ini kita berupaya mendobrak supaya perusahaan tahu dan mau mengubah semua kebijakan yang kurang memperhatikan kesejateraan para pekerja. Jika pihak perusahaan tidak mau menindaklanjuti, kami akan menggelar aksi serupa dengan massa lebih banyak lagi," tandas Doni mengaku aksinya melibatkan 600 karyawan tetap dan 400 pekerja kontrak. (imin)

 
berita unik