Candi Merak di Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/1), kondisinya terkesan kurang terawat. Selain batu-batu berserakan, kawasan sekitar candi juga ditumbuhi rumput liar.
Pekerjaan sebagai juru pelihara (jupel) candi adalah jabatan yang dipegang seorang penemu candi dan diwariskan turun-temurun. Umumnya, mereka diangkat sebagai pegawai negeri sipil dan kelak jika habis masa kerjanya mendapat uang pensiun.
Meskipun demikian, dalam menjalankan tugasnya, mereka harus rela berteman sepi, berkawan dingin, menempuh jalan terjal, dan berani menghadapi para pencuri. Sehari-hari, mereka bertugas memelihara candi seperti membersihkan lumut, menyapu halaman, menjaga candi, dan melayani pengunjung.
Slamet (53), jupel Candi Merak di Dusun Candi, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pernah menggagalkan upaya pencurian kepala arca. Peristiwa itu terjadi pada suatu malam tahun 1979. Waktu itu, Slamet baru dua tahun menjadi jupel, menggantikan ayahnya, Ngadinem, yang pensiun.
Sementara Mbah Kaseri (66), mantan jupel Candi Ngempon di Desa Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, tiap hari naik turun bukit nan terjal untuk tiba di lokasi candi yang tepat di tepi Sungai Klampok. Dia sering sekali terpeleset kala menuruni bukit yang licin.
"Belum sampai patah tulang, tetapi tangan saya sakit bukan main," kata Kaseri, yang diangkat menjadi jupel tahun 1952 dan pensiun tahun 1999. Jabatan itu dia serahkan ke anaknya, Pariyanto (33).
Kusman (49), jupel Candi Gedong Songo di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, kerap kali berkeliling candi pada malam hari, termasuk kala hujan. Padahal, suhu udara kompleks candi di punggung Gunung Ungaran itu dingin.
Di Candi Gondosuli, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Suyanto (23) menjadi jupel sejak empat tahun lalu, menggantikan ayahnya. Dia bertugas menjaga candi dan Prasasti Gondosuli yang berlokasi dekat pekuburan umum dan dikelilingi kebun singkong.
Kaseri menyayangkan jalan menuju Candi Ngempon atau Candi Muncul dari Desa Ngempon hanya berupa jalan setapak. Padahal, pemandangan sekitar candi sangat indah. Bukit nan hijau, sawah terbentang, dan sungai yang mengalir deras. Apalagi di tepi sungai ada pemandian air panas alami yang ramai setiap akhir pekan.
Menurut dia, pengunjung ke Candi Ngempon tidak terlalu banyak. Umumnya, orang-orang yang hendak menggelar ritual atau siswa sekolah dasar. "Kalau jalan sudah bagus, pasti akan lebih banyak orang yang datang," kata Kaseri.
Pengalaman Kusman kala ronda keliling candi adalah memergoki pasangan kekasih yang bercumbu kelewat batas.
Bagi Slamet, tugas sebagai jupel berarti mengemban amanah dan tanggung jawab. Setelah menggagalkan upaya pencurian, Slamet diangkat sebagai pegawai tetap dan akan pensiun tahun 2010.
Selain dia, di Candi Merak, seorang jupel lainnya yakni Sarno yang mulai bekerja sebagai tenaga honorer tahun 1988 dan baru diangkat tahun 2006.
Jupel di Candi Karangnongko adalah Suprihatin (43) dan Suryadi (45). Candi tersebut hanya tinggal fondasi di tengah persawahan. Tidak ada pos penjaga di situ. Jadi, Suprihatin dan Suryadi terpaksa menumpang di warung jika hujan turun. Mereka bertugas sejak 1990, tetapi baru diangkat tahun 2007. (Eki/Gal/Tia)
Sumber : Kompas Cetak